Makalah
Perspektif Global
Dosen : Dra. Windyanti, M.Pd.
Materi : “Perspektif Global Dilihat dari Berbagai Visi”
Disusun Oleh :
Misbakhul Munir
(1815118473)
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur atas kesempatan yang telah kami gunakan hingga sampai saat ini kami
telah menyelesaikan tugas kami karena atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan kita kesempatan dalam menggerjakan tugas ini dengan materi
tentang Perspektif Global.
Atas panduan dari buku yang telah kami
dapatkan untuk menjadi ketentuan hasil kami dan daya pikir kami tentang Perspektif Global Dilihat dari Berbagai Visi. Tak terlupa pula kami mengucapkan banyak terima kasih atas
dukungan dari semua pihak yang mendukung kami dalam tugas ini.
Dengan
tugas ini agar bisa menambah pengetahuan kami semua, tak terlupa rasa terhormat
kami terhadap Bapak/Ibu Pemateri. Kami meminta
maaf apa bila dalam penyusunan tugas ini ada kesalahan dapat dimaafkan. Terima
kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perspektif Global
B. Perspektif
Global Dilihat dari Berbagai Visi
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perspektif Global yang memang sangat
penting dalam suasana global yang makin mengarus, dunia pendidikan khususnya harus mengembangkan kewaspadaan sedini
mungkin untuk mencegah dampak negatif perubahan kehidupan global terhadap SDM
(Sumber Daya Manusia) generasi muda, yang akan menjadi subjek pembangunan di
masa mendatang, diantaranya dengan mengetahui memahami pengertian serta visi
dari Perspektif Global itu sendiri.
Kita menyadari bahwa suatu fenomena
kehidupan tidak hanya dapat dipandang dari satu bidang ilmu saja, akan tetapi
akan berkait dengan berbagai ilmu lainnya. Begitu pula halnya dengan perspektif
global, dalam pembahasannya banyak berkaitan dengan aspek lainnya, baik yang
terkait dengan ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, dan ilmu lainnya. Namun karena
perspektif global berkaitan dengan masalah kehidupan manusia maka kita mencoba
melihatnya dalam kaitannya dengan ilmu-ilmu sosial. Selain itu juga perspektif
global memberikan bekal kepada kita untuk dapat memberikan pengetahuan dan
meningkatkan kesadaran anak didik kita, bahwa dunia luas ini perlu dipahami,
dan dipelihara, mengingat bahwa kita ini sedang memasuki era globalisasi dan
keterbukaan. Tanpa memahami dunia ini, mungkin kita akan tersesat oleh arus
globalisasi yang begitu deras.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan
diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian Perpekstif
global ?
2. Bagaimanakah cara melihat Perspektif Global dari Berbagai Visi ?
C. Tujuan
Tujuan dari isi makalah untuk:
“Untuk mengetahui Pengertian Perpekstif
global dan cara melihat Perspektif Global dari Berbagai Visi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perspektif
Global
Perpekstif global adalah suatu cara
pandang dan cara berfikir terhadap
suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari
sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan
kita juga diarahkan untuk kepentingan global.
B. Perspektif
Global Dilihat dari Berbagai Visi
a) Visi
·
Antropologi Budaya oleh Koencaraningrat (1990 : 12)
dikatakan sebagai pengganti ilmu Budaya, merupakan studi tentang manusia dengan
kebudayaannya.
·
Antropologi Budaya oleh E.A. Hoebel (Fairchild,
H.P.dkk, 1982 : 12) didefinisikan sebagai studi tentang manusia dengan
pekerjaannya, lebih menitik beratkan kepada kebudayaan sebagai hasil
pengembangan akal pikiran manusia.
Sudut pandang Antropologi terhadap perspekstif global,
terarah pada keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks
global. Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun yang mengarus mulai
dari tingkat lokal sampai ketingkat global, dasarnya terletak pada budaya
dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Oleh karena itu,
proses dan arus global dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global
kemampuan budaya atau proses kebudayaan.
Perkembangan budaya (daya pikir) dengan kebudayaan
(hasil daya pikir) sebagai satu kesatuan, berjalan menembus waktu yang menurut
Marshall Mc.Clunan, menyebabkan terjadinya global village, dusun global yang
mencerminkan tertembusnya batas-batas lokal dan regional membentuk tatanan
kehidupan mendunia.
Dalam kehidupan umat manusia yang masih terbuka,
persilangan kebudayaan, bukan hanya merupakan tantangan, melainkan sudah
menjadi kebutuhan. Kenyataannya, negara-negara di dunia termasuk di dalamnya
Indonesia, secara sengaja melakukan pertunjukan kesenian keliling dunia,
kunjungan anggota DPR ke seluruh dunia, pertukaran pelajar-pelajar antar
negara, dll. Dalam suasana yang demikian, manusia yang menjadi dutanya
berinteraksi, sedangkan aspek budaya yang dibawa dan dibawakannya
bercampur-baur. Dalam kondisi yang demikian, disadari atau tidak, terjadi
persilangan unsur-unsur kebudayaan. Proses yang demikian juga tidak dapat
dicegah, bahkan dilakukan secara sengaja pada aspek-aspek tertentu, bahkan
direncanakan secara sistematik. Demikianlah proses globalisasi budaya yang
secara sengaja dilakukan oleh kelompok-kelompok manusia dan bahkan
negara-negara didunia.
b)
Visi Sosiologi
Menurut Frank H. Hankins sosiologi adalah studi ilmiah
tentang fenomena yang timbul akibat hubungan kelompok-kelompok manusia, studi
tentang manusia dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain. Dalam
sosiologi mengajarkan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kelompok tempat
ia terlihat sebagai anggota dan oleh interaksi yang terjadi pada kelompok itu.
Perkembangan teknologi transpormasi dan komunikasi telah menyebabkan interaksi
manusia meluas ke tingkat global secara lebih intensif. Interaksi bisa terjadi
secara fisik maupun non fisik melalui internet. Teknologi komputer melalui
email (electronic mail) menyebabkan dunia ini tanpa batas (bord erless) secara
non fisik. Setiap orang yang mampu mengakses teknologi ini bisa berkirim maupun
menerima berita dari seluruh dunia.
Dari arus global dan interaksi sosial, baik langsung
maupun melalui media, tentu saja ada yang wajib diwaspadai terutama dari segi
negatifnya. Karena masalah sosial yang mengglobal merupakan penghancuran umat
dalam jangka yang relatif cepat meracuni generasi muda. Selain itu, akibat
interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat global, menunjukan
perubahan sosial dimasyarakat sampai keproses modernisasi. Perubahan dan
kemajuan yang positif meningkatkan kesejahteraan dalam arti yang
seluas-luasnya.
Sosiologi, yang oleh Horton dan Hun (1976 : 22)
didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang kehidupan sosial umat manusia, harus
mengembangkan kemampuan perspektif global dalam menyimak masalah-masalah global
yang mengancam kehidupan umat manusia.
c)
Skilogi Sosial dan Humaniora serta IPTEK
Makin meluas dan meningkatnya proses globalisasi dalam
segala aspek kehidupan, karena adanya perangkat yang menjadi medianya.
Perangkat tersebut meliputi perangkat lunak seperti ilmu pengetahuan, dan
Teknologi (IPTEK), serta perangkat keras yang meliputi alat transportasi dan
komunikasi. Perkembangan, kemajuan dan pemanfaatan perangkat keras, tidak dapat
dipisahkan dari perkembangan kemajuan dan penerapan IPTEK, demikian juga
sebaliknya. Di antara perangkat lunak dengan perangkat keras terdapat hubungan
fungsional yang saling mempengaruhi.
Pengetahuan yang acak dan terbuka, melalui proses yang
panjang diorganisasikan serta disusun menjadi bidang-bidang filsafat, humaniora
dan ilmu yang selanjutnya ilmu dikelompokan menjadi ilmu eksak dan non eksak.
·
- Menurut Brown & Brown (1980:2) mengungkapkan,
teknologi adalah penerapan pengetahuan oleh manusia untuk mengerjakan suatu
tugas yang dikehendakinya. Teknologi juga dikatakan sebagai penerapan praktis
pengetahuan untuk mengerjakan sesuatu yang kita inginkan.
·
- Marwah Daud Ibrahim (Yudi Latif, editor, 1994 :17)
mengemukakan, sekedar upaya untuk menyamakan persepsi, kiranya perlu dijelaskan
bahwa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan disini adalah suatu jawaban
sistematis dari kata “mengapa” (know why).
Sedangkan teknologi adalah jawaban praktis dari
pertanyaan ”bagaimana” (know how). Dengan teknologi orang lalu dapat
memanfaatkan gejala alam, bahkan bisa mengubahnya.
Jadi kesimpulannya =Steknologi itu tidak lain adalah
penerapan pengetahuan dan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan pengetahuan
tentang cara memanfaatkan sumber daya untuk memenui kebutuhan tertentu.
Selanjutnya, dengan menerapkan pendekatan perspektif
budaya, Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul gelombang ketiga (1980),
mengemukakan tiga tahap perkembangan, ikhtisarnya secara singkat sebagai
berikut (Toffler, 1980 : 10)
1. Gelombang
Pertama = ribuan tahun yang lalu, telah terjadi perubahan besar dalam bercocok
tanam sederhana menjadi pertanian yang lebih maju, IPTEK pertanian yang lebih
maju dari periode sebelumnya, telah diterapkan dan dimanfaatkan. Saat itu
terjadi revolusi hijau.
2. Gelombang
kedua = tiga ratus tahun yang lalu, tepatnya pada abad XVII, dengan diketemukan
mesin uap, mesin pemintal kapas, proses produksi di sektor industri cepat
meningkat. Perkembangan, kemajuan dan penerapan IPTEK dibidang produksi dan
industri terjadi lonjakan, sehingga periode dikenal dengan revolusi industri.
3. Gelombang
Ketiga = pada abad ini (XX), kemajuan IPTEK elektronik maju dengan cepat.
Radio, TV dan telepon maju dengan cepat termasuk penerapannya. Melalui media
elektronik ini, berita, dan peristiwa cepat tersiar keseluruh dunia.
Dengan dimanfaatkannya satelit komunikasi, penyiar TV
makin meluas, informasi makin cepat merambah. Oleh karena itu, pada abad XX,
telah terjadi revolusi informasi. Melalui revolusi informasi, proses
globalisasi berbagai aspek kehidupan, makin dipacu.
Dampak negatif perkembangan, kemajuan dan penerapan
IPTEK yang menghasilkan berbagai ketimpangan oleh Toffler (1976) disebut
sebagai guncangan Hari Esok (Future shock), tidak hanya guncangan fisik
(pshysial shock) melainkan juga guncangan kejiwaan (pshysial shock). IPTEK
dibidang komunikasi informasi, menjadi salah satu saran dari berbagai
permasalahan. Disinilah letak tuntutan bagi dunia pendidikan pendidikan dalam
arti seluas-luasnya untuk menciptakan kiat mengatasi dampak negatif IPTEK
terhadap guncangan fisik dan psikologis.
Manusia sebagai makhluk hidup yang berbudaya, yang
mengembangkan IPTEK, memiliki kemampuan cara dan kiat berkomunikasi yang
beragam, yang juga berkembang serta dapat dikembangkan. Sejalan dengan
perkembangan, kemajuan dan penggunaan transportasi serta media elektronik,
kontak interaksi sosial umat manusia untuk berkomunikasi itu juga makin maju.
Proses dan arus global kehidupan manusia makin dipacu melalui komunikasi ini.
Makin lama komunikasi ini makin menjadi kebutuhan yang tidak dapat lepas dari
kehidupan manusia sehari-hari yang menembus batas-batas ruang. Dari perspektif
global, keberhasilan saling ketergantungan dalam segala aspek kehidupan antar
bangsa dan antar negara, tidak dapat dilepaskan dari keberadaan serta peranan
transportasi dan media komunikasi.
BAB
III
PENUTUP
Interaksi sosial manusia yang makin
meluas, baik langsung ataupun tidak langsung, telah menjadi salah satu landasan
proses globalisasi kehidupan yang tidak dapat dibendung, bahkan pada
aspek-aspek kehidupan tertentu telah dirancang sebagai satu kebutuhan yang
dampak positifnya wajib disyukuri namun dampak negatifnya perlu diwaspadai.
Dari perspektif global, komunikasi
merupakan sarana saling pengertian internasional dalam menghadapi kehidupan
global yang penuh masalah dan tantangan hari ini serta masa yang akan datang.
Dalam suasana global yang makin
mengarus, dunia pendidikan khususnya harus mengembangkan kewaspadaan sedini
mungkin untuk mencegah dampak negatif perubahan kehidupan global terhadap SDM
generasi muda, yang akan menjadi subjek pembangunan di masa mendatang.
DAFTAR
PUSTAKA
- - Dra. Umi Oktyari Retnaningsih, MA, 1998/1999.Perspektif Global.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- - Prof. Dr. H.Nursid Sumaatmadja, Drs. Kuswara Wihardit, M.A, 2002.Perspektif Global. Universitas Terbuka.
- www.google.com